Pemetaan Status Gizi Warga Dusun Tapan

Tapan (6/7) – Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam hidup manusia, kesehatan manusia berkaitan dengan asupan makanan dan gizi yang terkandung dalam makanan yang diserap oleh tubuh. Sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat, tim KKN PPM UGM Unit JTG 11 khususnya dari kluster kesehatan melaksanakan pemetaan status gizi warga di Dusun Tapan.



Pemetaan status gizi digunakan sebagai parameter untuk mengetahui sejauh mana keadaan status gizi masyarakat di tempat KKN. Dengan mengetahui status gizinya, masyarakat akan memahami pola hidup yang selama ini mereka jalankan terutama terkait dengan asupan gizi dalam makanan. Jika status gizi masyarakat sudah baik, hal itu berarti pola hidup dan asupan gizi dalam makanannya sudah baik, sementara jika status gizi masyarakat belum baik, hal itu berarti pola hidup dan asupan gizi dalam makanannya masih kurang seimbang. Metode yang dipakai dalam pemetaan status gizi kali ini tergolong yang sederhana dan dapat dipraktikkan oleh siapapun. Caranya adalah dengan mengukur lingkar lengan atas, kemudian hasil pengukuran tersebut dicocokkan dengan tabel standar status gizi. Dari pengukuran dan tabel tersebut kemudian diketahui tingkatan status gizi seseorang, apakah termasuk ke dalam ‘kurang’ atau sudah ‘baik’ dan lebih. Untuk sasaran ibu-ibu Dusun Tapan dilaksanakan pada sore hari, bersamaan dengan penyuluhan gizi di bulan Ramadhan. Dari hasil pengukuran dan dicocokkan dengan tabel, status gizi ibu-ibu di Dusun Tapan kebanyakan termasuk ke dalam status gizi ‘baik’ namun, beberapa masih ada yang kurang dan lebih. Kondisi yang sama didapatkan dari pemetaan status gizi bapak-bapak di Dusun Tapan, pengukuran dilakukan pada saat rapat RT di Dusun Tapan, secara umum status gizinya sudah ‘baik’ namun beberapa masih ada yang kurang dan lebih.
suasana pengukuran status gizi
Mahasiswa KKN melakukan pengukuran lengan warga

Setelah melakukan pemetaan status gizi, tim KKN juga melakukan penyuluhan dan pemahaman kepada masyarakat, baik kepada para bapak-bapak maupun ibu-ibu, seperti penuturan Rizka Dinari, “Status gizi ini bukan merupakan patokan sakit atau tidaknya, tetapi lebih kepada cerminan pola hidup dan asupan makanan yang dijalani oleh tubuh kita selama ini. Oleh karena itu, untuk yang status gizinya sudah baik, perlu dipertahankan dan untuk yang status gizinya masih kurang, masyarakat perlu meningkatkan dengan memperbaiki pola hidup dan asupan makanan. “ (foar)

Leave a Reply

Bagaimana menurut Anda?