Observasi Pra kegiatan kluster Teknik
Sepanjang (5/7) - Terkait dengan kegiatan pemetaan daerah rawan bencana longsor yang akan dilaksanakan pada tiga dusun di desa Sepanjang, para mahasiswa dari kluster Teknik melakukan observasi pra kegiatan di tiga dusun tersebut. Observasi dilakukan di tiga dusun, yaitu dusun Tapan, dusun Ngledok dan dusun Sendang yang masing-masing ditempati oleh subunit.
Dalam observasi ini, mahasiswa melakukan survey awal mencakup batas-batas area dusun untuk memfokuskan lokasi pemetaan, memplot batas-batas dusun pada peta dasar yang sudah disiapkan. Selain itu observasi juga dilakukan untuk mengetahui akses jalan yang nantinya akan memudahkan untuk membuat perencanaan jalur pemetaan agar sistematis. Komponen yang tidak kalah penting yang menjadi objek observasi adalah memperhatikan area yang dicurigai memiliki potensi untuk longsor serta melakukan wawancara kepada warga tentang bencana longsor yang pernah terjadi sebelumnya.
Kegiatan observasi pra pemetaam yang dilakukan oleh kluster Teknik |
Dari hasil wawancara dengan beberapa warga, didapatkan bahwa area yang pernah longsor terjadi di dusun Tapan pada tahun 2006 hingga membuat beberapa rumah tertimbun tanah namun tidak memakan korban jiwa. Di kawasan Tapan juga dijumpai beberapa bangunan serta rumah yang retak-retak baik dari tahun 2006 maupun yang baru saja terjadi. Seperti penuturan bapak Sadiman, salah seorang warga Tapan yang rumahnya mengalami retak-retak, “Retak-retak ini terjadi tiap kali selesai hujan, tetapi sejauh ini rasanya masih biasa saja, belum ada ketakutan yang berlebihan, tetapi Saya tetap waspada.” Beliau juga menunjukkan salah satu rumah yang baru selesai dibangun namun tidak ditinggali oleh si pemilik rumah karena semakin lama retakan pada rumah semakin banyak dan semakin melebar.
Salah satu rumah warga di dusun Tapan yang rumahnya mengalami retak-retak |
Sementara di dusun Ngledok dapat diamati suatu kawasan penambangan batupasir dengan sistem tradisional yang membuat lereng perbukitan diatasnya menjadi menggantung serta beberapa rumah yang dibangun di lereng yang cukup terjal. Secara umum, kawasan tiga dusun ini memang berada pada wilayah perbukitan berlereng terjal dengan tanah yang tebal. Dari informasi dan pengamatan area yang dilakukan dalam kegiatan observasi pra kegiatan ini diharapkan akan lebih menyempurnakan perencanaan program pemetaan daerah lokasi rawan bencana longsor serta memudahkan pelaksanaan program pemetaan yang nantinya akan dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari kluster Teknik. Hasil pengamatan awal ini juga akan dijadikan sebagai referensi serta komponen untuk memfokuskan pada daerah yang sudah pernah terjadi longsor. (foar)