Penyuluhan Gizi Seimbang di bulan Ramadhan
Tapan (6/7) – Kebutuhan gizi dalam makanan yang dikonsumsi pada bulan Ramadhan tentunya akan berbeda dibanding hari-hari biasanya. Dari kebutuhan makan yang biasanya dipenuhi tiga kali dalam sehari, ketika puasa akan menjadi dua kali sehari saja, serta dibutuhkan energi untuk beraktifitas selama kurang lebih 12 jam selama berpuasa. Dalam rangka mendekati bulan Ramadhan inilah, tim KKN PPM UGM Unit JTG 11 melaksanakan penyuluhan gizi seimbang di bulan Ramadhan.
Penyuluhan diikuti oleh para ibu di dusun Tapan |
Penjelasan mengenai materi penyuluhan oleh tim KKN |
Bertempat di mushola dusun Tapan, tim KKN yang diwakili oleh Rizka Dinari sebagai pembicara menjelaskan mengenai sudah tidak berlaku lagi sistem ‘4 sehat 5 sempurna’ namun yang kini dicanangkan pemerintah adalah kebutuhan ‘gizi seimbang’. Ketika ditanya mengenai perubahan ‘tagline’ kebutuhan gizi ini, belum banyak warga yang mengetahui akan hal ini. Dalam kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh para Ibu di kawasan dusun Tapan ini juga dijelaskan proporsi makan untuk gizi seimbang, bagaimana proporsi karbohidrat sebagai makanan pokok seperti nasi, bagaimana proporsi lauk, sayur dan juga buah-buahan. “Secara sederhana, konsep gizi seimbang itu adalah makanan yang masuk ke dalam tubuh sama dengan apa yang dikeluarkan oleh tubuh. Jadi, intinya seimbang, tidak kekurangan dan tidak kelebihan.” jelas Rizka Dinari dari kluster kesehatan.
Pemenuhan kebutuhan makanan juga disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh tubuh. Jika pekerjaan yang dilakukan tergolong berat maka kebutuhan makanan juga harus lebih banyak namun tetap memenuhi proporsi yang dianjurkan. Bagitu pula jika pekerjaan yang dilakukan tergolong ringan, maka kebutuhan makanan tidak boleh terlalu banyak namun tetap memenuhi proporsi yang dianjurkan. “Misalnya proporsi makanan pokok atau karbohidrat adalah setengah, kemudian seperempat lauk, dan seperempatnya lagi sayuran lalu boleh ditambah lagi dengan buah-buahan.” tambah Rizka Dinari. Mengenai variasi makanan juga ditekankan dalam penyuluhan ini, variasi makanan tidak harus sesuatu yang mahal namun tetap memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Harapannya, melalui penyuluhan mengenai gizi seimbang terutama di bulan Ramadhan ini, warga dapat memahami dan melaksanakan prinsip gizi seimbang dalam kebutuhan makanannya setiap hari sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan berkualitas. (foar)